Kamis, 30 Agustus 2012

August, 27th 2012. Happy Birthday for me :)

~26 Agustus~
Menunggu itu memang tidak enak. Tapi... kali ini rasanya beda. Aku menunggu hari terindahku (mungkin). Sudah sore rupanya. Hem ada yang kurang. Pesan. Ya aku menunggu pesan darimu. Sudah aku cek berulang-ulang, barangkali pesanmu ku lewatkan. Ternyata tidak. Sejak fajar hingga senja menyembul tak ada satupun pesan darimu. Tak apalah, mungkin sedang sibuk di Bandung. Haha tiba-tiba teringat harapanku dulu. Aku sering menerka-nerka kejutan apa yang akan kamu buat untukku ketika aku berulang tahun. Apa kamu akan menghadiahi aku boneka (lagi) seperti tahun lalu? Atau memberiku cokelat seperti dulu? Ah apapun yang akan kamu beri, pasti indah :') Terbangun dari lamunan, aku terlempar ke dunia nyata. Disini kami berada. Aku di Jakarta, dan kamu di Bandung. Tak lagi aku berharap mendapat kejutan darimu. Lagi pula..... kita sudah berakhir :"
Malam tiba. Tidak ada tanda-tanda pesan darimu. Aku ga mau ganggu kamu, fi. Ucapku dalam hati. Aku berusaha mencari info tentangmu. Aku buka kedua akun twittermu, tapi tak ada update terbaru. Kamu menghilang dan aku takut. Malam semakin larut. Jarum jam serasa berputar sangat lambat. Aku menunggu hari itu tiba. Kapan? Kenapa lama sekali..... Menunggu itu membuatku bosan. Akirnya sekitar jam setengah dua belas aku memutuskan untuk tidur. Mataku tepejam. Tapi otakku masih bekerja. Aku memutar kembali kenangan-kenangan ku dulu saat masih bersamanya. Begitu indah :") Kontras sekali dengan apa yang terjadi sekarang.....
Tik tok. Ternyata aku sempat tertidur. Tapi tak berapa lama, aku bangun. Dan ketika melihat jam, sudah lewat jam dua belas. Wah sekarang sudah waktunya. Ketika melihat hp, aku tak mendapati adanya pesan disana. Hem kecewaku yang pertama di hari istimewa ini. Aku membuka twitter. Ternyata sudah ada temanku yang memberi ucapan. Yaaa kecewaku terbalaskan lah. Belum lagi sempat aku membalas, tiba-tiba hp ku bergetar. Ada telfon masuk. Dan itu dari....... Kamu.
~27 Agustus~
00:23 akhirnya :'D Aku fikir kamu langsung mengucapkan selamat, ternyata tidak. Kamu malah berbasa-basi dengan bertanya: "Kamu udah tidur?" blablabla obrolan kita mengalir seperti air. Tapi belum juga terucap olehmu kata-kata selamat ulang tahun atau semacamnya. Hem tunggu. Ga mungkin kamu lupa. Satu-satunya jawaban atas sikapmu yaitu..... aku sedang dikerjai. Haha benar saja, setelah aku mengancam akan menutup telfon, kamu berkata: " Haha jangan ditutup dulu. Selamat ulang tahun ya naila. Semoga...........~" Waaaa akhirnya keluar juga ucapan itu. Kita mengobrol asyik sekali hingga tiba-tiba...... tututut. Yap seperti biasanya kita otp sampai pulsa habis haha. Aku balas menelfon kamu. Obrolan kita kembali mengalir. Hingga tiba-tiba.....
A: "Nai"
N: "Ya"
A: "Suara kamu indah"
N: "Aku naila fi bukan indah haha"
A: "Aku serius. Mau ga kamu nyanyi buat aku."
N: "Hem nyanyi apa? Aku bingung."
A: "Terserah kamu. Aku mau kamu nyanyi buatku."
N: *sambil deg-degan* "Yaudah aku nyanyi lagu yg bisa bikin kamu bobo aja ya."
A: "Yaudah."
N: *menghayati*
"Pejamkan matamu berbaring yang tenang. Sunggingkan senyuman. Sebelum kau tidur. Ucapkan salammu pada bulan dan bintang. Mereka yang setia menjagamu tidur. Semoga nyenyak tidurmu. Dihiasi mimpi indah. Hiraukan hening yang mengganggu. Aku kan selalu bernyanyi untukmu. Sebelum kau tidur, ingatlah adaku...."(Sebelum kau tidur-Mocca)
A: "Nyanyi lagi. Lagu yang aku tau..."
N: "Yah masa nyanyi lagi sih. Lagu apaan dong? Aku bingung."
*mikir*
"Oh ya aku tau"
"There's a time in my life when I feel so much love inside. Taking over my mind. Everyday everynight I wonder when you come around. Wish I....." *berenti* *alfi ikutan nyanyi* *nerusin nyanyi*
....."Can hold you tight......" (I Miss U-Ten 2 Five)
Tutututut. Damn! Lagi-lagi putus, dan bisa ditebak pasti karena pulsa habis. Hah padahal lagunya belum selesai dinyanyiin dan belum sampe ke inti lagunya. Akhirnya dalam hati aku nerusin nyanyi sampe selesai. Berharap kamu bisa denger walaupun ga mungkin. Diakhir lagu aku berbisik,
I Miss You, Fi :")

14:16. Kamu nelfon lagi. Dan betapa senangnya aku ternyata kamu ngajak aku jalan. Katamu kita mau nonton Expendables 2 di Margo City. Yap kita sepakat. Aku bersiap. Kamu pun begitu. Di tengah kesibukanku tiba-tiba aku inget, oh iya ternyata memang alfi belum bener-bener tinggal di asrama.
14:45. Kita ketemu di tempat biasanya kamu jemput aku. Dan ga nunggu waktu lama, kita langsung berangkat.

Sampai di Margo. Penuuuuh banget. Terlihat wajah kecewamu. "Yah penuh dah ini mah" ucapmu. Dan benar saja waktu ngecek ke Platinum Screen ternyata memang penuh. Mission failed. Kita memutar otak. Mau kemana lagi ya.... Hem karena udah ashar alfi ngusulin untuk sholat di Masjid Kubah Emas. Katanya mau sekalian foto-foto. Ya maklumlah selama masih sama alfi dulu, kita ga pernah sama sekali foto berdua haha. Tapi belum lama jalan, alfi ngerubah tujuan. Karena sebelumnya aku bilang mau ke perpus ui buat baca-baca sebelum mulai kuliah, kamu akhirnya mutusin untuk ke perpus. Tadinya aku ga yakin kamu mau nungguin aku yang nanti pasti bakal sibuk baca. Tapi kata kamu " gapapa, aku mau nemenin kamu :)" Huaaa alfi :")
Tapi..... belum lagi tercapai, kamu nelfon rahman. Blablabla sampe akhirnya kalian janjian untuk ketemu. Kata kamu mau belajar software apaa gitu sama dia. Yah ga jadi lagi deh :( Sedih. Padahal angan-angan udah jauh terbang. Tapi tersangkut dan akhirnya jatuh ke bumi. Akhirnya kamu nganterin aku ke perpus dan ninggalin aku disana...... Gagal semua ya fi. Dari mulai nonton, sholat bareng, foto-foto, nemenin aku sampe buka puasa, dan nemenin aku di perpus. Semuanya sama sekali ga ada yang kesampean. Terakhir. Sebenernya aku kecewa. Tapi aku tutupin sama senyumku :) Ini ulang tahunku yang ke 17. Hari dimana banyak remaja memimpikan keindahannya. Begitu juga aku. Tapi disinilah aku sekarang. Duduk sendiri di pinggir danau. Meratap. Menerawang. Hingga air mata tak kuasa ku bendung. Aku menangisi sepi.

Jumat, 10 Agustus 2012

Puisi yang kesekian untuk mumu

Bintang yang ku tunjuk cahayanya perlahan berubah kelam.
Hancur jatuh berantakan.Padahal belum sempat kuutarakan sajak-sajak cinta yang tercipta karenanya.
Taman langit seolah suram. Petang tak benderang, tak membuat hatiku berteman.
Bintang hati telah lebur terganti. Namun tiada arti.
Sajakku suram, tak ada setitik terang.
Mungkin inilah akhir cerita cinta di tengah malam terhias purnama, menyatu dalam angin melantun pilu.
Purnama itu terluka.
Bercucur air mata, ditahan dengan senyum sayup.
Merekat dengan cinta dalam pertemuan yang diiringi sepatah kata "ini yang terbaik"bisikmu.
Daun menari sendu.
Angin melantun pilu.
Perpisahan memang harus tercipta.
Malam merapat pulang.
Di tengah sesal, jalanku kini terkikis kelam.